Gizi Buruk? Sejenak terbayang bagaimana kondisi masyarakat dengan Gap yang sangat jelas.Bagaimana Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan, jika Kualitas SDM sejak kecil sangat rendah. Bahkan, baru-baru ini saya probadi mendengar dari berita bahwa bayi penderita GB meninggal dunia.Kita tidak seharusnya mencari kambing hitam, tapi bersama-sama mencari solusi masalah tersebut.
Saya khususnya dari segi Ekonomi, berpendapat bahwa ini merupakan dampak dari Sentralisasi PEmbangunan di Segala bidang.Sudah Terbukti bahwa Akibat Gizi buruk dari segi ekonomi adalah kurangnya Pendapatan atau gaji seseorang dalam memnuhi kebutuhan, hal ini secara tidak langsung berarti distribusi Pendapatan dan Pengembangan Kualitas SDm tidak merata.Dan yang paling mengherankan , masih ada stigma bahwa "Hidup di Kota Besar pasti akan makmur". Tidak semua pendapat ini salah, namun harus diikuti dengan Kualitas SDM yang memadai, tidak hanya bermodal Nekat. Meskipun begitu, sudah bukan rahasia lagi bahwa "relationship" sekarang mendominasi kesempatan kerja.Jelas ini merupakan penyimpangan,Namun jika Kualitas SDM itu sendiri Sudah Bagus, Gampangnya meski di taruh di manapun tetap akan bagus.Singkatnya, harus ada konsolidasi antara semua pihak,jangan egois akan kepentingan masing-masing.Menurut anda apa Solusi yang win-win?Serta bagaiman mahasiswa berperan aktif?Terima Kasih
Saya khususnya dari segi Ekonomi, berpendapat bahwa ini merupakan dampak dari Sentralisasi PEmbangunan di Segala bidang.Sudah Terbukti bahwa Akibat Gizi buruk dari segi ekonomi adalah kurangnya Pendapatan atau gaji seseorang dalam memnuhi kebutuhan, hal ini secara tidak langsung berarti distribusi Pendapatan dan Pengembangan Kualitas SDm tidak merata.Dan yang paling mengherankan , masih ada stigma bahwa "Hidup di Kota Besar pasti akan makmur". Tidak semua pendapat ini salah, namun harus diikuti dengan Kualitas SDM yang memadai, tidak hanya bermodal Nekat. Meskipun begitu, sudah bukan rahasia lagi bahwa "relationship" sekarang mendominasi kesempatan kerja.Jelas ini merupakan penyimpangan,Namun jika Kualitas SDM itu sendiri Sudah Bagus, Gampangnya meski di taruh di manapun tetap akan bagus.Singkatnya, harus ada konsolidasi antara semua pihak,jangan egois akan kepentingan masing-masing.Menurut anda apa Solusi yang win-win?Serta bagaiman mahasiswa berperan aktif?Terima Kasih
0 komentar:
Posting Komentar